Postingan

Rahasia itu diketahui Mamah

Gambar
  Pagi-pagi sekali papah berangkat ke kantor. Dia menepati janjinya untuk menyimpan Rahasia pernikahannya dengan tante Rani. Dia berusaha untuk adil pada ke-dua istrinya. Namun tetap saja salah satu diantara mereka ada yang di korbankan. “Rei… tolong temui Papah dikantor, ada yang mau papah bicarakan.” “Baik Pah…” Reihan segera menutup telponnya. Dia segera mengambil motor dan menyalakannya. “Rei… mau kemana..? buru-buru banget ada apa..?” tiba-tiba Risma   sudah berdiri di depannya. “Hai… Ris, aku ada perlu sebentar..” jawab Reihan “Bukankah hari ini kamu bimbingan..?”   Risma mengingatkan. “Iya…   nanti aku balik lagi.” Dengan tergesa Reihan mengendarai motornya keluar dari parkiran dan melaju di jalanan. Risma hanya melihatnya. “Ada apa sepertinya penting banget, sudahlah…” Risma melanjutkan langkahnya. Sesampai dikantor Reihan segera ke ruangan Papah. Diketuknya pintu dan melangkah masuk. “Ada apa manggil Rei ke kantor?” tanya Reihan “Rei tante Rani mau mela

Karang Segar, Sabtu 20 Februari 2021

Gambar
  Sudah menjadi hal yang biasa saat hujan deras tiba-tiba listrik padam. Bagi kami yang tingal di sepanjang aliran sungai Citarum hal ini sering terjadi. Dan itu bukan masalah. Kegelapan bukan sesuatu yang kami takutkan. Ada hal yang lebih menakutkan saat hujan deras dan listrik padam. Sabtu malam 20 februari 2021 hujan turun dengan deras disertai gemuruh petir. Malam yang gelap nampak mencekam dengan padamnya listrik sejak sore tadi. Sesekali kilatan petir menyambar di udara. Terdengar kentongan di kejauhan. Suara motor dan hewan ternak yang dibawa paksa terdengar jelas. Mereka sudah bersiap menghadapi kemungkinan yang paling buruk.  Tiba-tiba tetangga mengetuk pintu dengan keras. Kami segera berlari kearah pintu. Dia mengabarkan agar kami segera pergi dan mencari tempat yang lebih tinggi.  Tanggul Citarum yang menjadi pemisah antara kabupaten Bekasi dan kabupaten Karawang sudah tidak sanggup menampung debit air. Dan tepat jam 22.30 tanggul di daerah kp. Babakan Banten Ds. Sumber Urip

MENGAPA HARUS TANTE RANI (BAG.3)

Gambar
  Reihan menutup telponnya. Wajahnya tampak tegang. Vira memandangnya heran. Baru kali ini dia melihat Reihan dengan wajah seperti itu. “Ada apa Rei…?”. Reihan hanya tersenyum berusaha menyembunyikan perasaannya. Dia tidak ingin Vira khawatir. “Tidak ada apa-apa, aku hanya sedikit tegang, permohonan judul skripsi yang kuajukan katanya kurang menantang, jadi harus nyari judul yang baru..”, Jawab Reihan sambil meneguk minuman dihadapannya. “Oh… ku kira ada hal lain yang lebih serius, nanti kita coba cari judul yang lain untuk jaga-jaga biar kalau ditolak sudah ada gantinya”. Vira   menatap Reihan seolah ingin memastikan apa sebenarnya yang terjadi. Reihan berusaha menghindari tatapan Vira. “Terimakasih… Vir, sore ini aku tidak bisa mengantarmu pulang, aku ada janji sama kakak, kamu gak apa-apa pulang sendiri..?”. “Tidak apa-apa, nanti aku bareng sama Anita”, jawab Vira sambil tersenyum. Setelah kuliah selesai Reihan menyempatkan diri menemui Anita. Dia meminta Anita untuk

MENGAPA HARUS TANTE RANI (BAG.2)

Gambar
Tante Rani berdiri mematung. Wajahnya pucat, bibirnya tampak gemetar. Tiara dan reihan langsung masuk tanpa memperdulikan tante Rani yang berdiri disamping pintu. “Tiara, Reihan darimana kalian tahu rumah saya..?”, suaranya terdengar gemetar. “Tante… mengapa tante melakukan ini, bukankah Mamah sudah melarang Tante mendekati papah?”, Tiara menatap tajam. “Tante minta maaf…”, Tante Rani menangis. “Apa yang tante lakukan melukai kami, apakah tante menyadari itu?”, Reihan menarik napas dan berusaha menahan amarahnya. Tante Rani hanya terdiam. Tiba-tiba seorang anak perempuan berusia 5 tahun menghampiri tante Rani dan memintanya untuk mengantar ke sekolah. Tante Rani nampak bingung. “Putri jangan ke sekolah dulu, Bunda sedang ada tamu, minta bibi saja yang nganter…”. Suara tante Rani lembut sambil membelai gadis kecil di depannya. Namun gadis itu tidak mau dan tetap meminta bundanya yang mengantar. Tiara mendekati gadis kecil itu dan berbicara dengan lembut. “Nak… jangan k

MENGAPA HARUS TANTE RANI

Gambar
  Vira bersandar dibahu Reihan. Hamparan bunga bermekaran dihadapannya. Suara burung terdengar merdu. Semilir angin menyentuh pepohonan. Alam seakan bernyanyi untuknya. Reihan melingkarkan tangannya dibahu Vira. Semesta serasa milik mereka. Tiba-tiba   pintu diketuk. Suara Tiara terdengar dibalik pintu. Reihan bukannya bangun malah menarik selimut dan kembali tidur. “Rei… bangun, kita harus cepet berangkat”. Suara kak Tiara   pelan. Tapi Reihan belum juga terbangun. Pintu kamar pun diketuk cukup keras. “Ya… sebentar”. Reihan segera membuang selimutnya, melirik ke jam disamping masih jam 03.00. Suara yang barusan di dengar apakah dia masih mimpi. Terdengar pintu kembali pintu di ketuk, kak Tiara memanggilnya.   Reihan segera bangkit dan membuka pintu. Tiara langsung masuk. Reihan nampak bingung dia tidak mengerti mengapa kakaknya datang sepagi ini. “Ada apa kak, …?”. “Ayo cepet bersiap, kita segera keluar nanti kakak ceritakan di mobil, kakak tunggu di luar yah..”. Tiara

SENANDUNG RINDU UNTUK VIRA (Bag.2)

Gambar
  Vira dan Reihan berusaha untuk menjaga hubungan mereka dengan baik. Vira meminta Reihan untuk tidak menceritakan hal ini kepada teman-temannya. Ini semua Vira lakukan agar mereka tidak terganggu dan tetap focus pada karir band dan kuliahnya. Reihan sebenarnya tidak setuju dengan keinginan Vira.   Dia ingin teman-temannya mengetahui hubungannya dengan Vira. Tapi demi menghormati Vira dia melakukan itu. Dan Vira juga bukan seorang yang posesif dia selalu membebaskan Reihan untuk tetap bersama teman-temannya. Hal inilah yang membuat Reihan semakin sayang dan berusaha menjaga hubungannya. “Vir… besok aku perform dan diliput oleh stasiun TV swasta, bisa tidak kamu hadir bareng rombongan”, Reihan menatap Vira. “Besok aku ada kuliah, tapi aku selalu berdo’a buat kamu”, Vira menolak dengan halus. Reihan hanya terdiam. Sebenarnya dia ingin Vira ada disampingnya, tapi dia tidak ingin memaksa Vira. *** Pagi-pagi rombongan Reihan sudah bersiap. Risma dan teman-temannya juga datang un

SENANDUNG RINDU UNTUK VIRA

Gambar
  Semenjak kecelakaan itu papah selalu diantar   mang Ujang.   Kemanapun Papah bertugas mang Ujang selalu siap mengantarnya. Mamah tidak mengijinkan papah membawa mobil. Mungkin Mamah tidak ingin kejadian yang sama terulang. Reihan sendiri semakin bersemangat untuk kuliah. Setelah berhasil dengan tantangan itu Reihan semakin dekat dengan Vira. Hal ini membuat Risma cemburu. Dia berusaha mencari informasi langsung ke teman-temannya. “Ris… kami tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. yang jelas Reihan telah berhasil memenangkan tantangan itu, itulah sebabnya mereka semakin dekat”, Jawab Egi “Tantangan Apa..?”, Teman-temannya menceritakan keberhasilan Reihan memenangkan tantangan itu. Risma hanya terdiam. Dia merasa ada yang lain dengan Reihan. Risma berusaha untuk meyakinkan hatinya. Namun ketika dilihatnya Reihan dan Vira semakin dekat. Risma mulai gelisah. *** Reihan menunggu Vira di parkiran. Dia minta diantar Vira membeli buku. Vira setuju mengingat dulu Reihan juga pe