SENANDUNG RINDU UNTUK VIRA (Bag.2)
Vira
dan Reihan berusaha untuk menjaga hubungan mereka dengan baik. Vira meminta
Reihan untuk tidak menceritakan hal ini kepada teman-temannya. Ini semua Vira
lakukan agar mereka tidak terganggu dan tetap focus pada karir band dan
kuliahnya.
Reihan
sebenarnya tidak setuju dengan keinginan Vira.
Dia ingin teman-temannya mengetahui hubungannya dengan Vira. Tapi demi
menghormati Vira dia melakukan itu. Dan Vira juga bukan seorang yang posesif
dia selalu membebaskan Reihan untuk tetap bersama teman-temannya. Hal inilah
yang membuat Reihan semakin sayang dan berusaha menjaga hubungannya.
“Vir…
besok aku perform dan diliput oleh stasiun TV swasta, bisa tidak kamu hadir bareng
rombongan”, Reihan menatap Vira.
“Besok
aku ada kuliah, tapi aku selalu berdo’a buat kamu”, Vira menolak dengan halus.
Reihan
hanya terdiam. Sebenarnya dia ingin Vira ada disampingnya, tapi dia tidak ingin
memaksa Vira.
***
Pagi-pagi
rombongan Reihan sudah bersiap. Risma dan teman-temannya juga datang untuk
melihat. Acara musik yang diadakan stasiun TV swasta ini disiarkan secara
langsung. Sebelum berangkat Reihan meminta restu Mamahnya.
Ditempat
acara Reihan tampil meyakinkan. Penonton dibuatnya terpesona dengan gaya dan
suaranya. Mereka mengelu-elukan nama Reihan dan ikut bernyanyi bersama.
Di
pojok sana Vira menyaksikan Reihan dengan senyum indahnya. Rasa bangga dan
bahagia terlihat di wajahnya. Dia selalu berusaha untuk melihat Reihan tampil. Tapi semua itu dia lakukan tanpa
sepengetahuan Reihan.
Risma
yang datang bersama rombongan sempat melihat Vira. Dia segera menyelinap
diantara penonton dan berusaha mendekati Vira yang berdiri jauh dibelakang.
Vira tidak menyadari kalau Risma sudah ada dibelakangnya.
“Vir…
kenapa kamu nonton di sini?”.
Risma
menepuk Vira. Vira segera menoleh terlihat wajahnya kaget.
“Aku
kebetulan lewat, jadi ikut nonton..!”, terbata-bata Vira menjawab.
Risma
segera menarik Vira dan membawanya ke panggung. Vira menolak dan berusaha
melepaskan tangannya. Namun Risma terus menarik dan membujuknya untuk mendekati
panggung.
“Vir…
nonton disini terlalu jauh, bareng saja sama aku, biar lebih dekat dan nyaman”.
Risma
mendekati sisi panggung dan mengajak
Risma untuk duduk di kursi yang sudah disediakan untuk pengisi acara. Vira
terpaksa duduk dia berharap Reihan tidak melihatnya.
Setelah
Reihan tampil Vira berdiri untuk segera meninggalkan tempat itu. Risma menahannya dan mengajak Vira menemui Reihan.
Vira menolak namun Risma menarik dan membawanya ke belakang panggung.
“Rei…
ada yang diam-diam nonton nih”, Risma memanggil reihan yang baru saja turun
dari Stage.
Reihan
terkejut melihat Vira, dia segera menghampiri Vira dan memeluknya.
“Katanya
ada kuliah, rupanya kuliahnya di sini ..”, Reihan menggoda Vira yang tertunduk
malu.
“Tapi
aku seneng kamu ada di sini”, bisik Reihan.
Risma
menatap Reihan dan Vira bergantian. Dia tidak pernah melihat mata Reihan
berbinar seperti ini. Dia nampak bahagia, tangannya tidak lepas dari pundak
Vira.
“Kita
pulang sama-sama yah, aku antar kamu sampai rumah”, Reihan kembali berbisik.
Vira
berusaha untuk menolak. Reihan menggeleng, untuk kali ini dia tidak ingin
berdebat dengan Vira. Reihan segera menghampiri Egi dan minta ijin untuk pulang
lebih dulu.
Egi
hanya mengangguk dan tersenyum pada Vira. Mereka segera meninggalkan tempat itu
dan tidak menghiraukan Risma yang berdiri mematung di sisi panggung.
Risma
segera menghampiri Egi dan menanyakan kemana Reihan dan Vira pergi.
“Reihan
mau nganter Vira pulang, kamu pulang bareng kami kan?”, Jawab Egi.
“Tidak
… aku pulang duluan saja”.
Risma
segera berlari menyusul Reihan dan Vira, namun mereka sudah melaju dengan
mobilnya. Bersambung.
Penulis,
Yuningsih
NPA:10111300311
#Menulis PGRI ke-18
Komentar
Posting Komentar