Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

5. Perlawanan terhadap kolonialisme dan Imperialisme.

Gambar
a.        Perlawanan terhadap persekutuan Dagang 1.        Sultan Baabullah mengusir Portugis Terjadi Karena kecongkakan portugis saat melakukan kongsi dagang di Tidore.   Pada tahun 1565 dibawah pimpinan sultan Hairun, portugis terdesak dan menawarkan perundingan. Namun pada saat perundingan sultan Hairun ditangkap dan dibunuh. Perlawanan dilanjutkan oleh anaknya sultan Baabullah dibantu oleh kerajaan Ternate, portugis berhasil diusir ke Ambon, kemudian dikalahkan oleh VOC dan menyingkir ke Timor Leste. 2.        Perlawanan Aceh (1607-1639)   Dilakukan oleh sultan Iskandar Muda untuk mengusir portugis. Walaupun belum berhasil tetapi Aceh masih berdiri sebagai kerajaan yang merdeka. 3.        Perlawanan kerajaan Gowa di sulsel Dilakukan oleh sultan Hasanudin yang dikenal dengan sebutan “Ayam Jantan Dari Timur”. Ini terjadi berawal dari adanya perselisihan antara kerajaan Gowa dan kerajaan Bone. VOC memberikan dukungan terhadap kerajaan Bone. Sultan Hasanudin dipaksa untuk m

C. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1965)

Gambar
  Masa demokrasi terpimpin adalah masa ketika Indonesia menerapkan suatu system pemerintahan dengan seluruh keputusan pemerintah berpusat pada kepala Negara. Pada saat itu jabatan kepala Negara dijabat oleh presiden Soekarno. Masa demokrasi terpimpin berlangsung sejak dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959 sampai tahun 1965. 1.        Perkembangan politik a.          Dekrit presiden 5 Juli 1959 Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa demokrasi parlementer belum pernah mencapai kestabilan secara nasional. Persaingan partai-partai politik yang menyebabkan pergantian kabinet terus terjadi. Selain itu, dewan konstituante hasil pemilu tahun 1955 ternyata tidak berhasil melaksanakan tugasnya menyusun UUD baru bagi Indonesia. Pada tanggal 5 juli 1959 presiden Sukarno mengeluarkan dekrit yang isinya:   Menetapkan pembubaran konstituante Menetapkan UUD 1945 sebagai UUD dan tidak berlakunya UUDS 195   Pembentukan MPRS. b.         Penyimpangan terhadap UUD 1945 Demokrasi terpimpin

MOLY YANG LUCU

Gambar
  Disebuah hutan hiduplah keluarga gajah. Mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Moly seekor anak gajah yang gemuk. Dia senang sekali bermain dengan semua binatang di hutan itu. Suatu ketika ada perlombaan di hutan tersebut. Singa sang raja hutan mengumumkan perlombaan akan dimulai minggu depan. Ada banyak lomba yang diadakan. Lomba menari, menyanyi, lomba lari dan lomba ketangkasan. “Moly… kamu akan mengikuti lomba apa nanti?” tanya kancil. “Aku tidak akan mengikuti lomba apapun,” jawab Moly sambil memainkan belalainya. “Kenapa?” kancil menatap Moly heran. “Tidak apa-apa, pokoknya aku tidak mau ikut lomba.” Moly terus memainkan belalainya. Kali ini sambil berputar-putar mengelilingi kancil. “Sudah berhenti berputarnya, aku pusing Moly!” kancil meminta Moly berhenti berputar. “Baiklah.” Seketika Moly berhenti, kemudian duduk di sebuah akar pohon. “Kamu sepertinya bisa mengikuti lomba menari.” Kata kancil sambil memperhatikan Moly yang duduk disebatang akar. “Pokoknya

B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

Gambar
  Apa saja yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan? Beberapa kebijakan diterapkan, yang merugikan bangsa Indonesia. Indonesia berusaha untuk melakukan perlawanan dan mengusir penjajah. Berikut ini kebijakan yang terapkan bangsa penjajah di Indonesia 1.  Pengaruh monopoli dalam perdagangan. Monopoli perdagangan adalah bentuk perdagangan yang hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Pada awal kedatangannya bangsa barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Namun hubungan perdagang itu berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan. System Monopoli perdagangan diterapkan oleh VOC Belanda terutama di Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah. Dengan mengadakan Pelayaran Hongi yaitu patroli dengan perahu kora-kora yang dilengkapi dengan senjata untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di Maluku. Sebagai perusahaan dagang VOC diberi hak istimewa (Oktroi) yang isinya: Hak mencetak uang Hak memiliki angkatan perang Hak memerintah daerah yang diduduki

B. MASA DEMOKRASI PARLEMENTER (1950-1959)

Gambar
Masa demokrasi parlementer adalah masa ketika pemerintah Indonesia menggunakan UUDS 1950 sebagai undang-undang Negara masa ini disebut juga demokrasi Liberal .   Masa ini berlangsung mulai tanggal 17 agustus 1950 sampai 6 juli 1959. 1.        Perkembangan Politik a.   Sistem pemerintahan yang dipakai adalah system parlementer dimana kabinet disusun menurut perimbangan kekuatan kepartaian dalam parlemen. Pada masa ini sering terjadi pergantian cabinet. b.  Sistem kepartian yaitu system kepartaian yang memiliki banyak partai politik. Pada masa ini partai oposisi sering menjatuhkan partai yang berkuasa sehingga cabinet tidak berumur panjang dan programnya tidak berjalan. c.   Pemilu 1955, pemilu pertama dilaksanakan tahun 1955 dalam 2 tahap. Tahap pertama (29 September 1955) untuk memilih DPR dan tahap kedua (15 Desember 1955) untuk memilih dewan konstutuanste (Pembuat UUD). d.     Gangguan keamanan, seringnya pergantian cabinet mengakibatkan keadaan politik dan keamanan tida

PERJUANGAN DIPLOMASI

Gambar
 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PERJUANGAN DIPLOMASI yaitu perjuangan yang dilakukan dengan cara perundingan untuk mencapai kemenangan tanpa harus memakai senjata. Melalui perjuangan diplomasi, bangsa Indonesia berusaha menunjukan kepada dunia internasional bahwa kemerdekaan dan kedaulatan yang telah diraih bangsa Indonesia pantas untuk dibela dan dipertahankan. Berikut ini beberapa upaya diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. 1. Perundingan Linggar Jati (Cirebon, 10 November 1946 ),  perundingan Indonesia-Belanda menghasilkan keputusan: Belanda mengakui secara de facto wilayah RI yaitu: Sumatra, Jawa dan Madura   Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949 RI-Belanda sepakat membentuk RIS dan ratu belanda sebagai kepala ketuanya. Perundingan Linggar jati resmi di tandatangani tanggal 25 maret 1947, namun Belanda tetap menganggap Indonesia tetap menjadi bagiannya dan melakukan penyerangan  pada tanggal 21 juli 1