Postingan

Menampilkan postingan dengan label Catatan Harian Penulis

01 Januari 2021

Gambar
. Masih ingat saat itu. Saat berdua denganmu. Berjalan dan tertawa bersama. Gembira penuh canda. Masa indah nan ceria. Rasanya tak akan pernah terlupa. Namun tak jarang kau beri aku duka. Masa kelam yang pernah ada. Kenangannya masih tersisa Tak Ingin rasanya mengulang masa itu. Masa kelabu saat aku dan kamu. Kini semua sudah berlalu. Aku dan kamu terpisah oleh waktu. Tak ingin bersatu untuk pilu. Biarkan kenanganmu dan kenanganmu berlalu. Selamat tinggal 2020. Selamat datang 2021. Walau kau dan aku  tak bersatu. Kenangan dan kisahmu tetap di kalbu. "Berubahlah selagi masih ada waktu, karena ketika kamu ingin berubah mungkin sudah tak ada waktu yang kau punya, siapa saja yang bisa mengendalikan waktu, merekalah yang menguasai hidup".

NASI BAKAR

Gambar
  Malam itu si kecil minta di dongengin. Sebenarnya males  mengingat dia sudah cukup besar, hampir semua buku cerita sudah dibaca.  Suatu hari ditengah hutan (Aku mulai mengarang... ) Ada seekor gajah yang ingin mempunyai tubuh langsing seperti rusa dan tinggi seperti jerapah.  Tiap hari gajah  berolah raga, berlari mengelilingi hutan. Makannya juga dikurangi. Namun berat tubuhnya tidak juga menyusut. Suatu pagi setelah berolahraga. Gajah duduk didepan rumahnya. Tiba-tiba tercium aroma yang sangat enak. Bau masakan ibunya membuat perut keroncongan. Gajah berusaha menahan rasa laparnya. Ketika ibu memanggilnya gajah segera menghampiri. "Nak... ibu keluar sebentar yah, jangan lupa kunci pintu takut harimau datang". Ibunya lalu pergi. Gajah segera mengunci pintu. Dia bergegas ke dapur ingin tahu apa yang ibunya masak. Sampai di dapur dia mencari masakan yang aromanya membuat perut keroncongan. Segera dibukanya tudung saji. Wah... Nasi bakar hangat isi ayam dan ati ampela tersaji

MENULIS ITU MENYENANGKAN

Gambar
  Menulis sesuatu   dengan tujuan memberikan manfaat bagi orang lain adalah yang di inginkan oleh setiap penulis. Apalagi jika tulisannya menghasilkan pundi-pundi uang. Untuk penulis pemula bisa menghasilkan tulisan saja merupakan kebanggaan tersendiri. Pemateri ke-19 belajar menulis bersama Omjay kali ini adalah ibu Salamah. Beliau adalah guru SD, baginya Menjadi guru adalahpekerjaan yang menyenangkan. Selain itu beliau juga seorang penulis buku, mentor CPNS dan Psikotes, juga menjabat sebagai ketua bidang, perancang kurikulum dan auditor soal sebuah platform. Sampai saat ini beliau sudah menulis buku sebanyak 34 buku. Menurut beliau menulis itu hal yang menyenangkan, apalagi menulis cerita atau novel. Kadang seseorang menganggap menulis itu sesuatu yang sulit padahal setiap hari kita sudah menulis, misalnya menulis pesan di whatshap atau menulis di media social lainnya. Untuk masa sekarang, seseorang bisa menulis dimana saja, entah itu handphone, computer atau media social. Un

BUKU ANTOLOGI PERTAMAKU

Gambar
  Ada rasa bangga sekaligus tidak percaya ketika bisa menerbitkan sebuah buku walaupun sekedar buku antologi. Sebuah karya yang dibuat bersama hingga menjadi sebuah buku. Rasanya cukup senang walaupun tetap ada rasa tidak puas ketika menyadari buku itu bukan karya sendiri. Untuk penulis pemula cukuplah untuk menambah semangat dalam menulis. Sebagai pemula ini merupakan awal yang baik. Masih ingat ketika pertama mengirimkan naskah. Waktu itu saya termasuk peserta yang secara tidak sengaja masuk grup belajar menulis. Materi di grup sudah diberikan oleh beberapa pemateri, saya sendiri digabungkan oleh omjay saat membuat sebuah blog yang dilombakan oleh PGRI dalam rangka memperingati sumpah pemuda. Omjay adalah seorang blogger yang sudah menerbitkan banyak buku. Entah bagaimana beliau malah memasukan saya ke grup menulis yang dibuatnya. Banyak pertanyaan tentang grup ini, saya hanya menyimak dan mengamati tanpa komen apapun. Saat ada postingan untuk membuat buku bersama tentang motivas

SETIA SELAMANYA

Gambar
Menjalani kehidupan   sampai maut memisahkan menjadi keinganan semua pasangan. Namun tak disangka ketika keinginan terwujud duka yang dialami begitu dalam. Kebersamaan yang lama menggoreskan kenangan   yang tak mungkin hilang. Saat usia tak lagi muda menjalaninya sungguh hal yang tak mudah. Setengah berlari aku mengikuti langkah suamiku. Dengan bergegas dia mengambil stateskup dan alat bantu napas dikamar periksa. Melangkah tergesa menuju rumah dimana seseorang menunggu untuk segera diberi pertolongan. Rumah yang sudah penuh oleh tetangga yang menjenguk. Suara tangis terdengar di pojok rumah. Suamiku mencari socket untuk memasang alat bantu pernapasan, dengan segera memasangkan ke sosok yang tergeletak lemah di tengah ruangan. Dengan perlahan tubuh itu diangkatnya disandarkan pada bantal yang disusun tinggi. Suamiku membisikan sesuatu ditelinganya. Dengan perlahan matanya terbuka dan mulai mengikuti apa yang diminta suamiku. Beberapa menit berlalu tidak Nampak ada perubahan, tubu

AIR MATA BAHAGIA

Senin, 23 November 2020, pagi itu kupacu sepeda motor dan bergegas ke sekolah untuk absen BISMA, segera setelah absen ku minta ijin untuk tidak melakukan pembelajaran daring di sekolah. Aku sudah janji dengan si kecil untuk pergi bersama dengan ibu-ibu pengajian. Tujuannya untuk ziarah ke makan syeh Quro di Karawang. Sesampai di sana segera memasuki daerah makam dan berdo'a. Selesai membaca surat yasiin dan tawasulan segera ku keluarkan uang receh untuk sedekah

KERINDUANMU KERINDUANKU JUGA

Entah apa yang terjadi hari ini, begitu banyak rasa yang muncul, rasa haru, rindu,   dan bahagia mewarnai hati saat itu, tak ada   kata yang bisa terucap, hanya airmata yang menjadi saksi betapa rasa ini meluluhkan hati. Aku tahu ada kerinduan dihatimu, rindu berkumpul bersama, menikmati hari  penuh canda tawa.  Langkah riang dan bahagia menyambut pagi, bertemu dan belajar dengan teman-temanmu di sekolah. Hari seperti itu sepertinya hanya mimpi untukmu, entah kapan bisa kau dapatkan kembali…! Ada nada apatis dalam lagumu seolah kita tak akan bertemu kembali, anak-anak yakinlah Badai pasti berlalu , Habis gelap terbitlah terang, ini hanya sementara, semua akan kembali seperti semula, persiapkanlah dirimu menyambut hari itu dan tersenyumlah hari indah menantimu Penulis, Yuningsih, S.E

Catatan Harianku

  “Jangan buang waktu, tenaga dan pikiran untuk hal yang sia-sia, berfokuslah pada hal yang menjadikan dirimu bernilai” Kisah ini ditulis khusus untuk mereka yang mempunyai nasib yang sama dengan ku, tidak ada maksud lain hanya sekedar berbagi cerita dan pengalaman, kalo memang ada yang baik silahkan diambil dan jika buruk jadikan sebagai pengalaman agar tak terulang di masa yang akan datang. Ini berawal ketika aku lulus kuliah di fakultas ekonomi jurusan akuntansi Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung , ada rasa bangga ketika lulus dengan nilai Cum Laude. Harapan dan cita-cita sederhana bisa terwujud   untuk  bekerja di perusahaan yang   memberikan gaji yang bagus, agar bisa memperbaiki ekonomi keluarga dan memberikan kebanggaan bagi orang tua. Namun semua itu hanya cita-cita, Allah berkehendak lain. Sebelum mendapatkan Ijazah, ayah memintaku untuk segera menikah, dengan alasan agar ada yang menjaga, ya ..alasan yang sangat klasik , ke-dua orang tua sepakat untuk menjodohkanku de

SURAT UNTUK AHZA

  Dear Ahza… 17 Februari 2020 usiamu tepat 8 tahun,   masa dimana kamu menikmati hari indah bersama teman-teman, bermain bersama, belajar bersama, tumbuh dan gembira bersama. Kamu berbeda dengan kami saat itu, di usia belia kamu dituntut untuk sendiri, bermain sendiri, belajar sendiri, tumbuh dan bahagia sendiri, bahkan mungkin sepi juga sendiri.   Untuk mengisi kesepianmu kamu sibukan dirimu dengan kegiatan yang hanya bisa kamu lakukan di rumah, mendengarkan musik, menonton televisi dan mengenggam alat yang sebelumnya kami larang untuk menggunakannya apalagi memainkannya, ya …. Alat yang memberikan manfaat sekaligus dampak buruk untuk kesehatan dan jiwamu. Ahza sayang…. Ingin rasanya kami melepaskan alat yang selalu kau genggam setiap pagi, bertemu dan menyapamu setiap hari, membimbingmu dan mengajarkanmu. Ada banyak hal yang ingin kami ceritakan kepadamu, berbagi denganmu dan   bahagia bersamamu. Rasa rindu ini sungguh tak bisa kami tahan, kami rindu tawamu, ceriamu, tangisanmu,