BUKU ANTOLOGI PERTAMAKU
Ada rasa bangga sekaligus tidak percaya ketika bisa menerbitkan sebuah buku walaupun sekedar buku antologi. Sebuah
karya yang dibuat bersama hingga menjadi sebuah buku. Rasanya cukup senang
walaupun tetap ada rasa tidak puas ketika menyadari buku itu bukan karya
sendiri. Untuk penulis pemula cukuplah untuk
menambah semangat dalam menulis.
Sebagai pemula ini merupakan awal
yang baik. Masih ingat ketika pertama mengirimkan naskah. Waktu itu saya
termasuk peserta yang secara tidak sengaja masuk grup belajar menulis. Materi
di grup sudah diberikan oleh beberapa pemateri, saya sendiri digabungkan oleh
omjay saat membuat sebuah blog yang dilombakan oleh PGRI dalam rangka
memperingati sumpah pemuda.
Omjay adalah seorang blogger yang
sudah menerbitkan banyak buku. Entah bagaimana beliau malah memasukan saya ke
grup menulis yang dibuatnya. Banyak pertanyaan tentang grup ini, saya hanya
menyimak dan mengamati tanpa komen apapun. Saat ada postingan untuk membuat
buku bersama tentang motivasi menulis, saya mulai tertarik. Berusaha membuat
sebuah tulisan dan menyimpannya saja tanpa di kirim
15 November 2020, pengumpulan
naskah hampir berakhir, saya coba menghubungi Bunda Aam, beliau admin sekaligus kurator buku antologi yang akan dibuat, Saya mencoba mengirim tulisan yang
sudah saya buat. Ternyata malam itu adalah malam terakhir pengumpulan naskah.
Sempat ragu megiyakan, mengingat tulisan itu belum di edit. Namun saya coba
menyanggupi untuk mengirimnya via email malam itu juga. Sehabis sholat magrib
saya coba mengedit naskah itu dan sekitar jam 20.00, naskah itu saya
kirim.
Beberapa jam kemudian bunda Aam mengirim ulang naskah yang saya kirim. Isinya tidak berubah hanya ada tanda
merah untuk setiap tulisan awal, ternyata itu naskah editan dari editor. Rupanya
naskah itu diterima dan editannya minta segera dipelajari dan di kirim
ulang sesuai dengan keinginan editor.
Saya segera mengirim kembali
naskah itu setelah sebelumnya dipelajari dan di edit sesuai keinginan editor. Bunda Aam bilang tinggal
menunggu bukunya terbit. Selang beberapa minggu Bunda Aam mengirim sertifikat online
via WAG yang isinya menyatakan sebagai penulis buku jejak digital motivator handal.
Rasanya senang sekali dapat sertifikat dan tidak percaya bisa punya sertifikat sebagai penulis.
Sore 16 Desember 2020 sekitar jam
17.00, seorang kurir mengirimkan paket berisi buku yang saya nantikan. Wah…
senang rasanya mendapat buku tersebut walaupun pas dibaca tulisan saya paling sedikit dibanding dengan penulis lain.
Diantara ke 28 penulis, tulisan saya paling singkat dan terkesan sangat
sederhana. Tapi sudahlah ini baru permulaan, saya yakin kedepan saya akan membuat
tulisan yang dibuat sendiri (pede banget). Saya yakin kesempatan itu pasti
ada, tinggal bagaimana saya mampu memanfaatkan kesempatan itu.
“Mulailah menulis, jangan
pedulikan apapun. Air tidak akan mengalir hingga keran di hidupkan”, (Louis L’Amour). Terimakasih Omjay, Bunda kanjeng dan Bunda Aam, juga selamat berkarya untuk semua yang sudah menulis buku ini, Semangat … salam literasi, saya pasti bisa..!
Komentar
Posting Komentar