SURAT UNTUK AHZA

 

Dear Ahza…

17 Februari 2020 usiamu tepat 8 tahun,  masa dimana kamu menikmati hari indah bersama teman-teman, bermain bersama, belajar bersama, tumbuh dan gembira bersama. Kamu berbeda dengan kami saat itu, di usia belia kamu dituntut untuk sendiri, bermain sendiri, belajar sendiri, tumbuh dan bahagia sendiri, bahkan mungkin sepi juga sendiri.  Untuk mengisi kesepianmu kamu sibukan dirimu dengan kegiatan yang hanya bisa kamu lakukan di rumah, mendengarkan musik, menonton televisi dan mengenggam alat yang sebelumnya kami larang untuk menggunakannya apalagi memainkannya, ya …. Alat yang memberikan manfaat sekaligus dampak buruk untuk kesehatan dan jiwamu.

Ahza sayang…. Ingin rasanya kami melepaskan alat yang selalu kau genggam setiap pagi, bertemu dan menyapamu setiap hari, membimbingmu dan mengajarkanmu. Ada banyak hal yang ingin kami ceritakan kepadamu, berbagi denganmu dan  bahagia bersamamu. Rasa rindu ini sungguh tak bisa kami tahan, kami rindu tawamu, ceriamu, tangisanmu, rengekanmu, kepolosanmu dan sesuatu yang membuat kami marah walau sesaat, dan tahukah kamu kemarahan kami tak pernah kami simpan di hati, yang kami ingat hanya bahagia saat berada di tengah-tengah kamu.

Tapi semua itu hanya keinginan, Tuhan berkata lain, kami tak bisa bersamamu saat ini, kami hanya bisa membimbingmu dari jauh, tak bisa menyentuhmu bahkan tak tahu keberadaanmu. Namun yakinlah ayah bunda pasti bisa membimbingmu, mengajarkanmu dan bercerita banyak hal kepadamu.  Bersabarlah dan yakinlah semua ini pasti berlalu. Kami sangat yakin masa ini akan memberimu kekuatan yang tidak kami dapatkan, kamu akan menjadi manusia yang hebat, kuat dan sabar dalam menghadapi kehidupan. Menjadi anak yang mandiri serta kuat lahir dan bathin.

Ahza sayang…. Satu pesan kami untukmu, jangan menyerah, apapun kesulitan yang kau dapat saat ini tetaplah berjuang, jangan kalah oleh keadaan, semua orang mempunyai kesulitan masing-masing, jika kamu menyerah saat ini bagaimana masa depanmu kelak…? Persaingan yang ketat tidak bisa terelakkan dan kami tidak ingin melihatmu kalah sebelum berperang. Semangat dan berjuanglah tetap raih cita-citamu, berusaha bangkit dari keterpurukan dan selalu optimis, kami yakin badai pasti berlalu.

Dan untuk ayah bunda, kami mohon maaf tugas yang kami emban saat ini tidak bisa maksimal kami lakukan, kami hanya bisa mengajar dan mentransfer dari jauh, tolong bantu kami memberikan suritauladan yang baik, jangan pernah bosan dan jangan mengeluh apalagi menyalahkan kami, kami berusaha sesuai dengan kemampuan yang kami bisa, berusaha memberikan yang terbaik, kami juga terus berinovasi agar cara kami memberikan ilmu bisa diterima dan dimengerti, namun keberhasilannya tergantung dari kepedulian ayah dan bunda. Saat ini ayah dan bundalah yang menentukan masa depan mereka.

Ahza sayang…. Berdo’alah kepada yang maha kuasa, agar semua ini cepat berakhir, agar kita bisa berkumpul bersama, belajar dan gembira bersama, saat ini ikutlah kata ayah dan bunda, jangan melawan apalagi membandingkan mereka dengan kami, ayah bunda pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu.

                                                          Bekasi, 10 September 2020

                                                            Salam sayang untukmu

                                                                   Dari kami,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI