SEGITIGA RESTITUSI
SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI
Membuat skenario Segitiga Restitusi merupakan materi
yang ada di LMS pada modul 1.4 tentang budaya positif. Dimana calon guru
penggerak (CGP) menyiapkan kasus siswa yang melanggar aturan dan membuat scenario
untuk memperbaiki kesalahan tersebut sehingga siswa bisa Kembali pada
kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.
Segitiga restitusi adalah dialog yang dijalankan oleh
guru atau orang tua agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung
jawab. Segitiga restitusi sendiri memiliki 3 langkah yaitu:
- Menstabilkan identitas (Stabilize the Identity)
- Validasi Tindakan yang salah (Validate the misbehaviour)
- Menanyakan keyakinan (seek the
Believe)
Contoh skenario praktik segitiga restitusi bisa menjadi referensi bagi
calon guru penggerak saat akan mengerjakan tugas demonstrasi kontekstual di
modul 1.4. Demonstrasi kontekstual di modul 1.4 bertujuan agar calon guru
penggerak dapat mempraktikkan pemahamannya tentang pelaksanaan segitiga
restitusi dengan murid di sekolahnya.
Skenario segitiga Restitusi kasus 1
Lena adalah siswi
kelas IX yang sedang jajan di kantin, tiba-tiba kakinya di senggol oleh Regina
siswi kelas VIII. Spontan Lena melotot, Regina segera meminta maaf. “Maaf ya dek….”,
ucapnya. Regina tidak sadar jika yang ada di depannya itu kakak kelasnya. Spontan
saja teman-teman Lena tertawa. Sementara Regina langsung berlari ke kelasnya.
Lena merasa malu
ditertawakan. Teman-teman mengejeknya dan mengatakan jika Lena penakut gak
berani menegur Regina yang tidak sopan. Hati Lena merasa kesal dan jengkel kerena
teman-teman selalu mengejeknya. Dengan kesal Lena meninggalkan kantin menuju
kelas Regina.
Tiba di depan kelas VIII,
Lena berteriak dengan keras. Dia meminta Regina untuk keluar dan meminta maaf
atas kata-katanya di kantin tadi. Regina keluar dengan wajah takut dan
menanyakan mengapa dia harus meminta maaf, bukankah tadi dia sudah meminta
maaf. Lena semakin kesal lalu menjambak kerudung Regina sampai kerudungnya
terlepas.
Lena bilang dia tidak
suka di panggil “Dek”, panggilan itu dianggap tidak sopan dan menghina dirinya.
Reginapun meminta maaf untuk yang kedua kalinya. Regina Kembali duduk di
kursinya kemudian pingsan. Regina segera dibawa ke ruang UKS. Dan Lena dipanggil
untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Guru : “Selamat siang Lena, kamu tahu mengapa
kamu dipanggil ke ruangan ibu?”
Lena : “Siang bu, Ya, saya tahu bu,”
Guru : “Apa yang kamu tahu?”
Lena : “Masalah Regina yang pingsan
di kelas kan?”
Guru : “Ya benar, mengapa kamu
melakukan itu?”
Lena : “Saya
kesal bu, dia menyenggol kaki saya, disuruh minta maaf, masa dia memanggil saya
dengan sebutan “Dek”, itu Namanya menghina kan bu?”
Guru :”Oh
…. itu masalahnya, lalu mengapa Regina sampai pingsan di kelasnya?”
Lena : “Saya
jambak kerudungnya bu, habis Regina tidak mengakui kesalahannya,”
Guru : “Selain
menjambaknya apa kamu memukulnya?”
Lena : “Tidak
bu, dia begitu karena takut kali, sungguh bu saya tidak memukulnya.”
Guru : “Sepertinya
jika ibu jadi kamu mungkin ibu juga melakukan hal yang sama, tapi menjambak
kerudung sampai dia ketakutan lalu pingsan, apa menurut kamu itu baik?”
Lena : “Tidak
bu.”
Guru : “Mengapa?”
Lena : “Itu
artinya saya tidak toleransi dan belum bisa memaafkan dia,”
Guru : “
Betul, kamu tidak menghargai usahanya untuk meminta maaf, kamu malah balik
menyerangnya, menurut kamu apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaiki
kesalahanmu?”
Lena : “Saya
akan menemui Regina di ruang UKS dan meminta maaf karena sudah bersikap kasar,
dan saya janji bu hal ini tidak akan terulang lagi.”
Guru : “Gadis
pintar, lakukan segera dan pergilah ke ruang UKS temui Regina, mari ibu antar.”
Lena : “Terimakaish
bu…!”
Skenario segitiga Restitusi kasus 2
·
Farhan yang sering terlambat
Farhan siswa kelas IX, yang sering terlambat masuk kelas. Dia terlambat
bukan hanya sekali tapi berkali-kali sampai suatu Ketika Farhan tertidur di
dalam kelas. Kejadian ini dilaorkan oleh teman-temannya, Farhan pun di panggil
oleh wali kelasnya.
Guru : “Selamat pagi
Farhan, kamu tahu kenapa kamu di panggil sama ibu?”
Farhan : “Ya bu, mungkin
karena saya tertidur di kelas,”
Guru : “Ya benar,
kenapa kamu tertidur di kelas?”
Farhan : “Saya ngantuk
bu, semalam kurang tidur.”
Guru : “Apa yang kamu
lakukan hingga kamu kurang tidur?”
Farhan : “Saya main Mobile
Legend bu, sama temen-temen.”
Guru : “Kamu sering
main ML sama temen-temen?”
Farhan : “Ya bu.”
Guru : “Jadi itu alasannya kamu sering
terlambat masuk kelas?, apa main ML itu menyenangkan?”
Farhan : “ Ya bu, apalagi
mainnya bareng-bareng.”
Guru : “Mungkin jika ibu punya
aplikasinya kayaknya ibu juga suka, tapi main sampai larut malam dan bangun
kesiangan menurut kamu bagus enggak?”
Farhan :” Enggak bu,”
Guru : “Lalu bagaimana menurut kamu
supaya kamu gak kesiangan dan tidak terlambat masuk kelas?”
Farhan : “Tidurnya jangan terlalu malam…!”
Guru : “Main ML-nya gimana?”
Farhan : “Main ML-nya siang aja kali ya bu,
sepulang sekolah….?”
Guru : ”Orang tuamu bagaimana jika
melihat kamu sepanjang hari main ML, apa tidak di marahi?”
Farhan : ”Dimarahi sih bu, saya main ML-Nya
sore aja kali ya bu setelah tugas-tugas rumah selesai dan malamnya bisa tidur,
jadi gak kesiangan bangunnya.”
Guru : “Baik, silahkan kamu lakukan
itu, ibu tidak ingin mendengar keluhan dari guru-guru kalau kamu sering
terlambat, mudah-mudahan kamu bisa membagi waktu antara sekolah, tugas rumah
dan bermain.”
Farhan : “ Ya bu, Terimakasih bu.”
Demikian
skenario praktik segitiga restitusi yang bisa dijadikan referensi untuk
tugas demonstrasi kontekstual modul 1.4. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar