MENGETAHUI BAKAT DAN MINAT SISWA

MENGETAHUI BAKAT DAN MINTA SISWA


Perkembangan yang pesat terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan membawa dampak disetiap sendi-sendi kehidupan. Begitu juga dengan dunia Pendidikan. Perubahan dan penyesuaian terus dilakukan. Termasuk perubahan kurikulum. Dari kurikulum KBK, kurikulum KTSP, kurikulum 2013 sampai kurikulum merdeka. 


Perubahan ini dilakukan  untuk melengkapi kekurangan sebelumnya dengan harapan mampu meningkatkan kwalitas pendidikan. terbaru saat ini adalah kurikulum merdeka belajar. Kurikum ini diharapkan bisa diterapkan oleh semua satuan pendidikan di Indonesia pada tahun 2024. Pada kurikulum ini dikenal istilah merdeka belajar dan merdeka mengajar. Apa maksud dari istilah tersebu? Lalu apa yang harus disiapkan untuk melaksanakan kurikulum merdeka?

 

Menurut BSNP atau badan Standar nasional Pendidikan, Kurikulum Merdeka Belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Sedangkan Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa dan mahasiswa memilih pelajaran yang diminati dengan asumsi bahwa mengoptimalkan bakatnya maka semua orang akan memberikan sumbangan terbaik dalam berkarya, maka masyarakat akan menjadi lebih maju.

 

Merdeka mengajar adalah bentuk platform yang diluncurkan di merdeka belajar yang bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan Latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat. platform ini bisa di akses  oleh guru dan kepala sekolah dengan menggunakan akun google berdomain belajar.id dengan tautan guru.kemdikbud.go.id maupun melalui aplikasi di google play store.

 

Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurkulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:


  1. Pembelajaran berbasis projek untuk mengembangan soft skill dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibel bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan mealkukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

 

Dari ketiga karakteristik di atas, esensi kebijakan merdeka belajar adalah dengan adanya pembelajaran berbasis proyek atau project based learning agar menjadi pemicu untuk kemandirian, kolaborasi dan kreatifitas antar pelajar. Dan untuk mewujudkan sikap mandiri, kerjasama dan kreatif  guru harus mampu menggali minat dan bakat siswanya.


Mengembangkan dan mengarahkan siswa sesuai dengan  minat dan bakat membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar. Namun demikian nilai-nilai karakter harus tetap diutamakan dan ditanamkan sejak dini, agar apa yang menjadi minat dan bakat berkembang dan bermanfaat bagi dirinya dan juga sekitarnya. 


Menanamkan karakter yang baik, dengan cara memberi contoh, membimbing dan memberi dukungan atas apa yang siswa inginkan membuat siswa bersemangat meraih cita-citanya. Karakter yang baik dan kuat mengarahkan mereka memiliki jiwa tangguh untuk terus berjuang dengan tetap berpatokan pada nilai-nilai yang baik.


Hal ini juga menjadi sorotan bagi satuguru. Sebuah platform digital yang membahas tentang guru dan pendidikan. Dalam kegiatan nguping (ngobrol urusan penting) yang ditayangkan bersama para guru dengan mengangkat tema "Filosofi Ki Hajar Dewantoro VS peradaban Digital" yang di tayangkan di Chanel youtube pada tanggal 3 Februari 2022.



Tema ini diangkat sebagai bahan kajian agar siswa berhati-hati dalam memilih tayangan baik itu di medsos maupun YouTube. Mengawasi dan menanamkan karakter baik merupakan tugas utama guru dan orang tua, agar anak tidak melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.


Anak-anak diharapkan mampu menjadi pribadi yang tanggung dan kuat dengan tetap menjunjung tinggi nilai dan karakter yang baik. Pencarian bakat dan minat yang sesuai diharapkan mampu mengembangkan dirinya dan bermanfaat untuk lingkungannya. Lalu bagaimana Langkah guru agar mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa-siswinya?


Untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, diperlukan usaha dari berbagai pihak baik itu guru maupun orangtua. Untuk mengetahui bakat yang dimiliki ada beberapa cara yang bisa dilakukan:


  1. Observasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengamati kegiatan, kebiasaan, hal yang disukai,  yang menarik perhatian dan  yang membuat siswa senang.
  2. Konfirmasi. Setelah observasi, siswa diajak bicara tentang kegemaran, hal menarik dan kesulitan yang dihadapi oleh siswa.
  3. Stimulus agar siswa mampu mengikuti kegiatan sesuai dengan minat bakatnya. Misalnya mengikuti kegiatan eskul yang diminati, merancang strategi mengajar yang menjangkau minat dan bakat siswa.
  4. Menciptakan lingkungan yang mendukung yang memudahkan siswa mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan minat dan bakatnya dengan cara memberikan faslitas yang memadai.
  5. Memberikan motivasi dan apresiasi. Hal ini dilakukan agar siswa terpacu untuk lebih baik lagi. Pemberian apresiasi sangat penting untuk menambah semangat dan kepercayaan diri pada siswa.

 

Mengasah bakat dan mengenalinya bukan hal yang mudah. Perlu waktu dan kesabaran sampai dapat melihat bakat dan minat yang mereka miliki.  Mengenali bakat dan minat siswa bisa dimulai dari sesuatu yang kecil, yang paling disukai dan yang paling sering dilakukan. Dengan mengetahui bakat dan minat siswa guru lebih mudah mengarahkan dan siswa juga lebih bersemangat dalam belajar dengan tetap mengedepankan nilai-nilai karakter yang baik.


 

Penulis,

Yuningsih, S.E, S.Pd

Guru SMPN 2 Pebayuran - Bekasi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI