KIAT MENULIS DAFTAR ISI

 


Dalam suatu karya tulis seperti karya ilmiah, laporan, skripsi, novel dan juga penulisan buku, pembuatan TOC (Table of Conten) / outline/ daftar isi sangat diperlukan untuk memudahkan pencarian judul. Daftar isi merupakan langkah kedua setelah penentuan tema.

Pada dasarnya daftar isi dibuat untuk memudahkan dalam menemukan bagian pada buku yang kita butuhkan dengan cepat tanpa membuka halaman demi halaman satu persatu. Dengan daftar isi kita langsung menuju halaman yang dicari. Ada beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi:

1.       Daftar isi merupakan kerangka pikiran kdalam menuangkan setiap ide dalam buku yg akan di tulis.

2.       Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku

3.       Dengan melihat daftar isi, dapat mengetahui awal dan akhir dari buku yang dibaca.

4.       Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang dibutuhkan.

5.       Agar tulisan dalam buku  lebih fokus dan tidak sampai keluar dari bahasan / topic yang sudah ditentukan sebelumnya.

6.       Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu untuk menjadwalkan kapan buku ini harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku. Misal: jika kita memiliki 5 bab dalam daftar isi, kita mungkin dapat menargetkan kelima bab ini harus selesai dalam 5 bulan. Berarti 1 bab HARUS selesai dalam 1 bulan. Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian

 

Cara membuat daftar isi:

1.    Untuk naskah non fiksi  

Dalam pembuatan daftar isi untuk naskah non fiksi penulis mengikuti pedoman 2W+ 1H yaitu, why, what dan how.  

a.       Why (Mengapa)

Pada awal penulisan buku merupakan bagian  yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini penulis akan menjelaskan  Mengapa penulis mencari teori tersebut, apa pentingnya teori ini dan alasan apa yang mendasari penulisan temtang teori tersebut.

b.       WHAT (apa)

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan ditulis di buku tersebut. Sebagai contoh: mengenal media, apa itu media dan spesifikasi media.

c.       HOW (bagaimana).

Untuk menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bahasan. How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. Penjabarannya bisa lebih dari satu bab. Misalnya: Penerapan model yang digunakan, implementasi, perancangan, hubungan model, kelebihan dan kekurangan model.

 

2.    Untuk naskah fiksi

Pembuatan daftar isi untuk naskah fiksi  berbeda dengan naskah non fiksi. Untuk pembuatan novel misalnya harus memperhatikan dan menyiapkan hal-hal sebagai berikut:

a.       Tentukan prolog. Prolog adalah bagian pengantar atau pembuka dalam sebuah cerita yang memberikan gambaran umum tentang tulisan tersebut. Biasanya berupa pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Dalam prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita.

b.      Tentukan konflik cerita. Merupakan bagian inti dari cerita yang ditulis oleh seorang penulis fiksi. Konflik cerita biasanya muncul dibagian pertengahan, dimana permasalahan  baik itu berupa pertikaian atau pertentangan antara dua karakter tokoh yang berbeda dalam cerita tersebut. Ini merupakan bagian penting karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil oleh para pembaca.

c.       Tentukan klimaks dari konflik. Klimak dari konflik merupakan puncak tertinggi dari struktur cerita, berupa puncak titik balik dari perjalanan konflik yang semakin memuncak dan akhirnya mencapai tingkat penurunan. Biasanya masih ada di bab pertengahan cerita .

d.      Tentukan solusi dari konflik yang ada Ini merupakan bagian sebelum akhir cerita. Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik berupa cara pemecahan konflik untuk mencapai inti cerita yang ditulis seorang penulis.

Setelah membuat daftar isi baik untuk naskah fiksi atau non fiksi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang sudah di rancang dalam daftar isi. Mungkin di tengah jalan, akan ada tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah asal tambahan tersebut tidak keluar dari tema yang telah ditentukan

Sebagai langkah mudah untuk membuat daftar isi, dapat menggunakan bantuan media mind map, dimana di bagian tengah adalah tema besar, yang kemudian membentuk cabang menjadi bab bab kecil. Dalam setiap bab, akan tumbuh ranting Subbab sesuai dengan bab yang dibahas. Setiap sub bab boleh ditambahkan ranting kembali menjadi sub sub bab, boleh juga tidak. Ini tergantung dari masing-masing penulis

Daftar isi juga dapat membantu seorang penulis dalam mencari bahan rujukan. Dengan demikian akan lebih mempersingkat waktu dalam menulis karena pencarian rujukan atau pustaka hanya terfokus pada apa yang dibutuhkan di daftar isi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru dan Media sosial

SETIA SELAMANYA

BAHAYA KOPI DAN ROKOK