JENIS-JENIS NASKAH BUKU

 JENIS-JENIS NASKAH BUKU

Ada beberapa jenis naskah buku yang bisa diterbitkan. Seorang penulis perlu mengetahui jenis-jenisnya untuk mempermudah dalam menulis. Dengan mengetahui jenisnya penulis bisa menentukan tujuan dari buku yang akan ditulis.

Berikut ini ada beberapa jenis naskah buku:

1.     Naskah fiksi

Naskah fiksi merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya. Isinya merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh penulis bersifat fiktif.

Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang. Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Untuk membangun cerita fiksi (DosenPendidikan.Com, 2021) ada unsur Intrinsik yang harus ada dalam cerita fiksi yaitu:

  1. Tema yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan terkandung di dalam teks.
  2. Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan dibagi menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
  3. Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peri- stiwa yang satu disebabkan atau me- nyebabkan peristiwa yang lain.
  4. Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
  5. Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
  6. Latar, yaitu tempat, waktu, dan ling- kungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
  7. Amanat, yaitu pemecahan yang diberi- kan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.
  8. Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
  9. Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh
Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya fiksi adalah: 

  1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
  2. Keyakinan
  3. Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
  4. Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
  5. Pandangan hidup suatu bangsa
  6. Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.
Contoh Naskah Fiksi : Novel, Cergam, Dongeng, Cerbung, Puisi dan lain-lain.

2. Naskah Non Fiksi

Naskah ini merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Isinya bukan imajinasi, melainkan data-data dan fakta yang valid dari sumber yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Teks Non-Fiksi merupakan sebuah teks yang dibuat berdasarkan kenyataan yang benar ada, realita tanpa unsur mengada-ada atau dengan hal yang benar terjadi di dalam kehidupan.

Cerita Non Fiksi mempunyai sebuah struktur orientasi dengan menggunakan urutan dan juga peristiwa. Pada struktur cerita akan lebih berdasarkan pada peristiwa serta kejadian. Kemudian di dalamnya tidak memliki imajinasi yang dibuat-buat untuk dapat membuat penulis lebih bisa memercayai serta mendramatisir suatu keadaan. Conthnya: Buku Ajar, Buku pengayaan, Buku Panduan, Ensiklopedia, kamus dan lain-lain.

3.     Naskah faksi

Naskah ini masih awam terdengar, karena naskah ini merupakan naskah non fiksi yang cara penyampaiannya dapat dilakukan seperti naskah fiksi. Faksi berbeda dengan fiksi dan non fiksi, tetapi dalam hal penyajian faksi disajikan dengan gaya bercerita. Faksi sendiri merupakan kisah yang yang berdasarkan data tau fakta sebenarnya, tidak ada unsur khayalan yang dominan di dalamnya.

Setelah menentukan jenis naskah yang diinginkan, penulis dapat menentukan target pembaca. Target pembaca ini dapat anak-anak, dewasa, remaja, umum, akademisi dll. Penentuan target pembaca ini penting karena akan berpengaruh pada pemilihan gaya bahasa dalam buku, apakah menggunakan gaya bahasa formal , semi formal atau non formal.

Penyesuaian gaya bahasa dengan target/sasaran pembaca akan sangat berguna untuk memahamkan isi materi kepada pembaca, karena setiap buku pasti memiliki tujuan agar pembacanya benar-benar paham tentang apa yang diulas di buku tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI