RAHASIA ITU DIKETAHUI MAMAH (Bag.2)

 

Papah hanya terdiam saat Mamah memintanya untuk memilih. Papah berusaha menyakinkan mamah kalau dia akan berlaku adil pada kedua istrinya. Namun mamah tetap pada pilihannya. Dia tidak ingin berbagi suami dengan tante Rani.

“Apa yang membuat Papah begitu berat untuk memilih antara Mamah sama Rani?” tanya Mamah sambil menatap tajam.

“Papah tidak mungkin memilih, kalian berdua sangat berarti buat Papah, tolong jangan paksa Papah.”

“Kalau memang Mamah berarti buat Papah mengapa Papah mengkhianati Mamah, bukankah Mamah sudah mengingatkan Papah untuk tidak berhubungan dengan Rani.”

“Maafkan Papah Mah, ini semua diluar kendali Papah, Mamah ingat saat Papah meresmikan  perusahaan kita di Surabaya, Pak Tony rekan bisnis Papah mengajak minum, saat itu papah sudah  menolak tapi dia memaksa dan akibatnya dirasakan oleh Rani,  pada akhirnya Rani mengandung anak papah, dia tidak menginginkan pernikahan itu, tapi sebagai laki-laki papah harus bertanggung jawab, tolong mengerti Papah dan  jangan memaksa Papah untuk memilih..!”  

Mamah hanya terdiam, hatinya begitu hancur. Jika Papah meninggalkan Rani dan mimilihnya tentu dia akan merasa berdosa pada Rani dan anaknya, tapi jika papah memilih Rani sanggupkah dia hidup sendiri tanpa suami yang sangat dicintainya. Lalu apa yang terjadi jika dia harus berbagi suami dengan Rani, sanggupkah dia melakukan itu.

Papah memeluk Mamah dan memohon agar mamah memahami kondisinya saat ini.

“Papah berjanji untuk berlaku adil pada kalian berdua, sungguh papah tidak ingin memilih satu di antara kalian, tolong beri papah kesempatan untuk membuktikan itu, jika nanti papah tidak berlaku adil mamah boleh melakukan apa saja yang mamah mau…”

“Baiklah Pah… Mamah coba untuk bisa menerima ini, mudah-mudahan papah bisa berlaku adil pada mamah dan Rani.”

Mamah menyerah dan berusaha untuk menerima keadaan ini. Hanya ini satu-satu yang bisa dia lakukan. Mamah tidak mungkin memaksa papah untuk memilihnya. Mamah juga ingin papah bertanggung jawab atas tindakannya terhadap Rani. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah Papah bisa berlaku adil atau tidak. Dan hanya waktu pula yang membuktikan hatinya bisa menerima atau tidak untuk berbagi suami dengan Rani.

***

Reihan dan Tiara menarik napas panjang. Mereka merasa lega saat mamah berusaha menerima kenyataan kalau papah sudah menikah dengan Tante Rani.

“Jadi mamah menerima Papah bersama  tante Rani?” tanya Reihan.

Mamah hanya terdiam. Sulit sekali menerima kenyataan ini. Namun dia bisa apa. Reihan dan Tiara memeluk Mamah. Mereka berjanji akan selalu ada buat Mamah. Bersambung

Penulis,

Yuningsih

 NPA:10111300311

#menulis PGRI ke-24


Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI