3T BUKAN KENDALA UNTUK SUKSES

 


Bertugas ditempat terpencil jauh dari keramaian mungkin tidak terbayangkan. Apalagi bagi mereka yang yang terbiasa hidup di keramaian dengan segala fasilitas yang tersedia. Rasanya tentu menjadi tantangan tersendiri, bahkan mungkin bagi mereka yang tidak sanggup akan menyerah begitu saja. Namun tidak begitu halnya dengan guru yang penuh dedikasi dan inspirasi ini.

Bapak Khamdan Muahaimin, S.Pd, Gr. Adalah seorang guru yang berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Beliau ditempatkan di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Dengan segala keterbatasan fasilitas beliau tetap bersemangat menjalankan tugasnya di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT.

Beliau mulai menulis tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T. Tulisan ini  langsung mmebawanya sebagai  finalis (10 ) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.

Tulisan yang dibuatnya ini berisi tentang  Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses. Dengan harapan tulisan ini bisa memberikan masukan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan tentang pendidikan.

Selain itu beliau juga berharap tulisannya bisa  memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil, agar tetap  semangat  berinovasi dan  menginspirasi di walaupun bertugas di daerah yang kondisi sarana dan prasaranannya masih sangat terbatas.

Beberapa kegiatan beliau lakukan. Terutama  di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan , salah satu contohnya adalah membuat rumah belajar dirumah. Hal ini dilakukan karena anak-anak selesai sekolah, langsung ke kebun untuk bekerja. Selesai bekerja mereka pulang malam terus tidur. Nyaris tidak ada waktu untuk blajar. Hal inilah yang menginspirasi  untuk mendirikan rumah belajar.

Adapun kegiatan yang dilakukan di rumah belajar adalah memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar,  membaca buku, les matematika, menggunakan akses internet gratis, latihan laptop dll. Rumah belajar ini mendapat dukungan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa buku bacaan, buku tulis, dan alat permainan.

Di lingkungan sekolah beliau juga membuat gebrakan untuk pertama kali di kab. Manggarai Timur. Dengan  membuat ujian offline pertama kali di daerah 3T dan pemilihan ketua osis offline menggunakan tablet dengan  bantuan kemdikbud sebanyak 27 tablet, laptop, lcd dan PC. Dengan semangat dan kemauan yang kuat, perlahan namun pasti kendala yang ada bisa teratasi.

Selama kita ada niat dan kemauan yang kuat tidak mudah menyerah pasti ada jalan.  Apapun yang dilakukan dengan ikhlas pasti akan memberikan manfaat bagi orang banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI