MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT ANDI

Pemateri ke- 7 pada pelatihan menulis bersama omjay kali ini adalah Bapak Joko Mumpuni direktur Penerbit  ANDI  yang sudah menerbitkan berbagai buku baik itu buku teks maupun buku non teks.

Buku teks adalah buku yang dipergunakan untuk proses belajar mengajar dari tingkat Paud,  SD sampai perguruan tinggi, yang terdiri dari :

  1. Bupel (buku pelajaran) buku yang yang diperuntukan untuk paud, SD, SMP, SMA dan SMK
  2. Perti  (Perguruan Tinggi) buku yang diperuntukan untuk perguruan tinggi dengan berbagai varian sesuai dengan fakultas dan jurusan, baik eksak maupun non eksak.

sedangkan buku non teks adalah buku yang tidak selalu dipergunakan dalam pengajaran tersebut yang terdiri dari:

  1. Buku fiksi berupa novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi
  2. Buku non fiksi berupa buku anak, aktifitas anak, pengetahuan umum dan lain sebagainya.

Buku yang diterbitkan dapat berupa buku yang ditulis oleh satu  atau beberapa penulis,  atau   beberapa lembaga terkait. Penulisan yang dilakukan oleh lembaga bertujuan  untuk memastikan pangsa pasar dari buku tersebut, misalnya: buku yang dibuat oleh satu penulis bekerja sama dengan kampus maka buku tersebut sudah pasti akan di jual di kampus tersebut, atau ditulis oleh beberapa penulis dan beberapa lembaga terkait maka sudah dipastikan lembaga-lembaga itu sebagai penggunanya.

Berikut contoh buku yang diterbitkan oleh penerbit ANDI :




Sebagai penerbit besar,  penerbit ANDI berusaha membantu para penulis pemula untuk bisa menulis dan menerbitkan hasil tulisannya. Menurut beliau menulis merupakan hal yang penting karena dari menulis bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain. Adapun masalah yang biasanya di alami oleh penerbit adalah:

  1. Minat baca, jika dibandingkan Negara lain Indonesia termasuk Negara yang mempunyai minat baca rendah,  penyebabnya: Budaya baca yang rendah, kurangnya bahan bacaan, dan kualitas bacaan yang kurang baik.
  2. Minat tulis, penyebabnya berupa: masih rendahnya budaya tulis, tidak tahu prosedur dan penerbitan dan adanya anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
  3. Apresiasi hak cipta, ini terlihat dari masih adanya pembajakan, adanya duplikasi illegal dan perangkat hukum yang belum maksimal dalam menanggapi tentang apresiasi hak cipta.

Lalu  naskah yang bagaimana yang bisa diterima dan diterbitkan oleh suatu penerbit. Naskah yang akan diterbitkan oleh penerbit memiliki kriteria antara lain:

  1. Tema tidak populer tetapi penulisnya populer
  2. Tema popular penulisnya popular
  3. Tema popular penulisnya tidak populer

Untuk melihat tema yang sedang popular atau tidak kita bisa melihatnya dari google trend. Bagi penulis pemula sebaiknya mengambil tema yang sedang trend dengan selalu memperhatikan apakah buku yang akan dibuat memiliki pangsa pasar yang terus menerus atau tidak, karena kesinambungan buku juga menjadi bagian dari penerbitan, hal ini akan membuatan percetakan mencetak ulang buku yang sama, hal ini tentu saja akan menambah keuntungan bagi penerbit dan royalti bagi penulis.

Jika naskah yang dibuat penulis diterbitkan menjadi sebuah buku ada banyak keuntungan yang  di peroleh penulis:

  1. Kepuasan
  2. Reputasi
  3. Karier
  4. Uang berupa royalti
Lalu bagaimana cara memilih penerbit yang baik agar penulis merasa aman dan nyaman ketika memberikan naskah tulisan ke penerbit? Berikut ini tips memilih penerbit yang baik menurut Pak Joko  (panggilan akrab beliau) yaitu:

  1. Memiliki visi dan misi yang jelas
  2. Memiliki bussines core lini produk tertentu
  3. Pengalaman penerbit
  4. Jaringan pemasaran
  5. Memiliki percetakan sendiri
  6. Keberanian mencetak jumlah eksemplar
  7. Kejujuran dalam pembayaran royalty. 

Penerbit ANDI merupakan penerbit berskala besar yang menerbitkan buku-buku pendidikan,   memiliki bisnis dengan produk kuat seperti buku pelajaran, buku kampus, buku informatika dan lain-lain, beroperasi selama 42 tahun dengan jaringan pemasaran  Nasional dan Internasional, memiliki 48 kantor cabang di Indonesia serta memiliki percetakan sendiri

Pak Joko  juga memberikan bagaimana alur dari proses naskah menjadi buku di penerbit  ANDI:

  1. Naskah yang sudah dibuat oleh penulis di kirimkan ke penerbit ANDI

  2. Naskah yang sudah diterima oleh penerbit dipelajari kemungkinan penerbitannya. Hanya ada 2 jawaban dari penerbit yaitu: di tolak atau diterima. Jika diterima maka seluruh biaya penerbitan akan ditanggung oleh penerbit ANDI

  3. Jika di terima penerbit  ANDI akan memberitahukan kepada penulis melalui surat resmi, email maupun watshap dan meminta naskah lengkap berupa soft copy sekaligus memberikan surat perjanjian penerbitan.

  4. Setelah soft copy dari naskah diterima maka dilakukan proses pengeditan  oleh para editor penerbit ANDI.

  5. Kemudian penerbit membuat desain covernya

  6. Setelah naskah di edit dan di buat covernya, akan dicetak satu seperti buku yang akan terbit  berupa naskah Pro/Damee dikirim ke penulis untuk koreksi akhir supaya tidak ada kesalahan sebelum buku di cetak secara massif.

  7. Setelah naskah damee dikoreksi oleh penulis dikembalikan ke penerbit kemudian di cetak.

Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh penerbit ANDI terkait  system penilaian terhadap naskah yang dikirimkan oleh penulis yaitu:

  1. Editorial  dengan              : bobot  +  10 %
  2. Peluang potensi pasar        : Bobot  +  50 % - 100%
  3. Keilmuan                           : Bobot +  30 %
  4. Reputasi penulis                : Bobot  +  50 % - 100%

1   Dalam hal ini peluang pasar dan reputasi penulis memiliki bobot yang cukup signifikan, jadi penting untuk membuat naskah dengan mempertimbangkan peluang potensi pasar agar naskah bisa diterbitkan.

Kesempatan untuk membuat buku sudah terbuka, tinggal memilih penerbit yang bagaimana  yang diinginkan oleh penulis. Teruslah menulis, dan tunggulah  keajaiban apa yang akan diberikan dari tulisan tersebut. Semoga bermanfaat.

 

 

Penulis

Yuningsih, S.E

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A. MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

SEGITIGA RESTITUSI