MENAMBAH PROFIT DISAAT PANDEMI BERSAMA IBU BETTI RISNALENNI
Setiap individu
mempunyai kebutuhan yang berbeda,
pemenuhan kebutuhan primer menjadi prioritas utama. Guna memenuhi
kebutuhan tersebut setiap orang berusaha untuk mendapatkan penghasilan, entah
itu bekerja sebagai karyawan maupun membuka usaha. Makin besar penghasilan
seseorang makin bertambah jumlah kebutuhannya.
Pemateri ke-5 di pelatihan menulis bersama Omjay kali ini
sangat istimewa, kisahnya sangat inspiratif. Seorang Guru sekaligus pengusaha
sukses. Beliau adalah Ibu Betti Risnalenni, seorang guru pemilik dari 24
lembaga pendidikan TK SD Insan kamil di
kota Bekasi, dan sukses membuka usaha
kuliner.
Berawal dari membuka
kursus aritmatik di tahun 1998, Beliaupun menulis buku serta menjualnya sendiri
kepada murid-muridnya. Pada tahun 2003 bekerja sama dengan lembaga aritmetika membuka sekolah TK dan TPQ,
banyak kendala yang hadapi saat itu, hal ini tidak menyurutkan langkah beliau
untuk memajukan dunia pendidikan. Dan tahun 2004 kembali membuka sekolah untuk
jenjang SD dan sampai sekarang telah memiliki
24 cabang di wilayah kota Bekasi.
Sukses dengan membuka
pelatihan dan mengelola sekolah miliknya, tidak membuatnya lantas puas dan
berhenti berkarya, usaha lainpun mulai dicobanya. Berbekal keterampilan yang
didapat dari orang tuanya, Ibu Betti Risnalenni membuka kedai di samping rumah.
Konsumen awal dari usaha ini adalah murid, orang
tua murid, dan teman satu profesi.
Dan
berkat dukungan dari UMKM kota Bekasi,”Kedai
Kreatif” yang dikelolanya kini mendapat ijin PIRT ( Produk Industri Rumah
Tangga) dan sertifikat halal. Pertanyaannya
adalah bagaimana bu Betti bisa mengatur waktu untuk usaha dan profesinya
sebagai guru?
Untuk membantu
pekerjaannya, bu betti menggandeng beberapa rekan kerja, dan seiring
berjalannya waktu merekapun mampu
bekerja dan bisa diandalkan, beliapun mulai mengurangi kegiatannya di sekolah
dan mulai mencari kegiatan lain yang bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.
Dengan melihat peluang yang ada, beliaupun membuka kedai disamping rumah.
Kedai ini menyediakan
makanan ringan, makanan berat dan cemilan lain, yang diperuntukan bagi mereka yang ingin bersantai dan menikmati secangkir
kopi hangat. Usaha ini mendapat sambutan dari para pengunjung dan untuk
memberikan rasa nyaman maka muncul keinginan
untuk segera melegalkan usahanya dengan pemberian label halal.
Mengelola kedai,
mencari resep-resep baru, mengikuti berbagai pelatihan dilakukan di sela-sela
kegiatannya sebagai guru, namun masa pandemic membuat usaha kulinernya mulai
goyah, para pelanggannya tidak lagi bisa menikmati makanan buatannya secara
langsung. Untuk mengurangi biaya produksi, terpaksa merumahkan karyawan kedai dan seperti
halnya pembelajaran, penjualanpun dilakukan secara online.
Belajar dari pengalaman
dan kegigihan bu Betti, penulis
menyadari bahwa totalitas dan profesionalisme itu penting dalam setiap
pekerjaan, apapun usaha yang dilakukan tidak boleh dilakukan dengan setengah
hati. Tetap berkarya dan terus berinovasi tanpa meninggalkan identitas itu juga
penting dilakukan. Melakukan pekerjaan dengan semaksimal mungkin, maka hasil
yang didapatpun akan maksimal.
Penulis,
Yuningsih, S.E
Komentar
Posting Komentar