NENEK PENJUAL HENNA
Berjalan di teriknya matahari dengan suhu 41 ° membuat kepala terasa pusing. Beberapa diantara kami mengeluarkan air di dalam botol dan mulai menyemprotkannya ke wajah atau kepala untuk mengurangi rasa panas. Keringat mulai membasahi kening dan wajahku. Kepalaku sedikit pusing, mataku mulai nanar namun aku terus berjalan. Jalan yang kami lalui mulai menanjak. Kakiku sedikit pegal namun kuterus berjalan mengikuti Langkah mereka. Para pedagang berjajar di sepanjang jalan. Mereka menjajakan dagangan yang digelar diatas meja-meja beratapkan tenda sederhana. Sesekali mataku melirik mereka dan berusaha mencari satu wajah yang mungkin aku kenal. Rombongan terus berjalan kami berhenti pada sebuah tempat yang di kelilingi pagar kawat. Wajahku terasa panas Ketika angin berhembus. Yah… angin disini terasa panas berbeda sekali dengan angin ditekmpatku yang terasa sejuk dan menyegarkan saat berhembus. “Ibu dan Bapak, kita sudah sampai, kita berdo’a dulu untuk para syuhada yang meninggal di t